Soal Data Intelijen Arah Partai Politik Jokowi, Mahfud MD: Menteri Saja Punya Apalagi Presiden

BERITRUST.COM - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan bahwa dirinya memiliki data intelijen arah partai politik saat membuka rapat kerja nasional (rakernas) Sabtu, 16 September 2023.

Sontak saja pernyataan terkait data intelijen arah partai politik yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan bermacam respon.

Salah satu politisi yang merespon pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang data intelijen arah partai politik tersebut adalah Mahfud MD.

Baca Juga: Survei SMRC Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Terendah: Butuh Waktu untuk Mengambil Suara Rakyat

Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Ham (Menko Polhukam) menyikapi pernyataan tersebut sebagai sesuatu yang wajar.

"Pasti Lah, namanya Presiden bisa tahu apa saja, termasuk Partai Politik," kata Mahfud di Kemenpora RI Minggu, 17 September 2023.

Mahfud juga menuturkan jika Presiden Jokowi sudah sepatutnya mengetahui perkara seperti isu-isu hukum karena setiap hari selalu mendapatkan informasi dari intelijen.

Baca Juga: PPP Turunkan Kader Hebat di Dapil Cirebon-Indramayu, Sasar Nahdliyin, Obsesi 2 Kursi PKB Terancam, Siapa Saja?

Lanjut, Menko Polhukam tersebut juga menambahkan jika tidak ada masalah terkait hal tersebut, bahkan sekelas menteri pun mendapatkan laporan intelijen.

"Ya nggak bisa dong (disalahkan), menteri saja punya, apalagi presiden, presiden lebih lengkap lagi", sambungnya.

Selain itu, Mahfud berujar jika yang dikatakan oleh Presiden Jokowi tidak memiliki tujuan cawe-cawe kepada Partai Politik.

Baca Juga: Dedi Wahidi Dikeroyok Mantan Cabup dan Staf Khusus Menteri, Dominasi Suara PKB di Cirebon-Indramayu Runtuh?

Bahkan menurutnya Presiden Jokowi memiliki nama-nama politikus baik itu yang nakal atau benar serta setiap kinerjanya.

"Ini Presiden pasti punya intelijen, siapa politikus yang nakal, siapa politikus yang benar,siapa yang punya kerja gelap dan siapa yang punya kerja terang," pungkasnya***